Monday 11 January 2010

ANGKA

Tidak pernah dalam sejarah angka bisa berperan begitu penting dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia modern angka menjadi bahasa yang universal dan menjadi perangkat penting kehidupan. Nomor telepon selular yang menjadi sebagian dari identitas kita saat ini, berapa persen popularitas seorang presiden, jam berapa seorang karyawan masuk kantor, berapa persen rating acara televisi, berapa jumlah gol yang dicetak seorang striker, semuanya adalah tentang angka. Bahkan sesuatu yang dahulu tidak pernah diukur pun sekarang harus terukur, dan lagi-lagi itu bicara tentang angka.



Teknologi adalah oknum yang melambungkan peran angka sehingga begitu menjadi urat nadi kehidupan manusia modern. Ciri khas teknologi adalah menuntut segala sesuatu terukur dengan pasti, dan itu dengan angka, selain itu teknologi juga menjadikan angka sebagai bahasanya. Teknologi informasi buatan manusia saat ini bertumpu pada bahasa biner mesin, yaitu angka 0 dan 1. 0 berarti tidak ada arus, 1 berarti ada arus. Bahasa ini yang menjalankan operasi rumit perngkat-perangkat digital seperti komputer dan kroni-kroninya, perangkat selular dan komunikasi digital lainnya, perangkat AI kendaraan, sampai ke jam tangan digital di tangan kita.

Identitas diri manusia pun sekarang di tunjukkan dengan angka: no KTP, no telp selular, no pegawai, ukuran sepatu, berat dan tinggi badan, harga barang-barang yang kita kenakan, jumlah uang di rekening dan lain-lain.

Sampai kapan manusia bisa bebas dari ketergantungan terhadap angka? Mungkin suatu saat nanti ketika rezim angka sudah ada penggantinya, atau, peradaban manusia telah kembali ke peradaban numberless, di mana segala sesuatu tidak harus di ukur. Tidak ada jam yang mengekang kita seheri-hari, tidak ada ukuran ukuran angka yang di alamatkan kita sebagai entitas manusia, tidak ada teknologi yang diam-diam hidup dengan dasar angka dsb.

Mungkinkah salah satu dari kedua masa itu datang? Mungkin saja. Tetapi yang jelas pola kehidupan manusia modern yang serba cepat ini memang membutuhkan suatu aturan dasar yang konsisten dan jelas. Angka menunjukkan perilaku yang konsisten sepanjang masa, 1+2= 3 sampai kapanpun dan bagi siapapun. Jadi tak ada salahnya manusia modern bergantung pada angka, toh untungnya angka itu konsisten, tidak seperti kebanyakan manusia itu sendiri.

No comments: